Senin, 28 Februari 2011

sistem perkemihan

SISTEM PERKEMIHAN
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Susunan sistem perkemihan
Sistem perkemihan terdiri dari:
v Dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin,
v Dua ureter  yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih),
v Satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan
v Satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria.
GINJAL

  Terdiri dari dua buah, berbentuk seperti kacang, terletak pada dinding belakang rongga perut setinggi ruas-ruas tulang pinggang sebelah atas.
  Ginjal kiri lebih tinggi dari ginjal kanan.
  Urin yang terbentuk pada penyaringan terkumpul dalam pelvis renalis, yaitu sebuah rongga yang terletak di tengah ginjal.
FUNGSI GINJAL
  FUNGSI EKSKRESI :
  Mengeluarkan nitrogen sisa metabolisme; urea, asam urat, kreatinin.
  Regulasi elektrolit dalam batas normal .
  Mempertahankan pH plasma 7,4 dengan mengeluarkan H+ dan membentuk kembali HCO3-.
  Mempertahankan osmolaritas plasma sekitar 285 mOsmol dengan mengubah sekresi air.
  FUNGSI NON EKSKRESI.
  untuk pengaturan tekanan darahMenghasilkan renin
  Menghasilkan  stimulasi produksi eritrosit disumsum tulangeritropoitin faktor
  Metabolisme vit. D menjadi bentuk aktifnya.
  Degradasi insulin.
  Menghasilkan prostaglandin.

Struktur ginjal
*    Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan cortex.  Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. 
*    Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores.
*    Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari : Glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus urinarius.

Tahap pembentukan urin
*    Proses Filtrasi
     di glomerulus terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke  tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.
*    Proses Reabsorbsi
     Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal.  sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
*    Proses sekresi.
     Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.
Pembentukan Urine
  Filtrasi darah di dalam glomerulus menghasilkan filtrat glomerulus (urine primer)
  Urine primer di reabsorsi di dalam tubulus konturtus proksimal untuk menyerap zat-zat yang masih berguna bagi tubuh. Dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder)
  Urine sekunder di augmentasi didalam tubulus konturtus distal menghasilkan urine
  Dalam keadaan normal urine mengandung air, urea,amonia, garam mineral, zat warna empedu, vitamin, obat-obatan dan hormon
URETER
*    Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.
*    Lapisan dinding ureter terdiri dari:
     1.      Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
     2.      Lapisan tengah lapisan otot polos
     3.      Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
*    Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.
Vesika urinaria
*    Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi). letaknya di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul.
*    Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet. Jika VU terisi penuh, permukaan atasnya akan menonjol ke rongga perut, dan berbentuk ovoid (seperti telur), membran mukosa tidak lagi berbentuk lipatan-lipatan.
*    Dinding kandung kemih terdiri dari:
      Lapisan sebelah luar (peritoneum).
      Tunika muskularis (lapisan berotot).
      Tunika submukosa.
      Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).
PROSES BERKEMIH
}  Suatu proses refleks yang diatur oleh pusat-pusat refleks di otak.
}  Rangsang (impuls) yang terjadi akibat teregangnya dinding VU dihantarkan oleh neuron-neuron sensoris viseral aferen melalui n. splanchnicus memasuki medulla spinalis segmen sacral 2,3,dan 4.
}  Rangsang saraf menyebabkan otot-otot polos VU berkontraksi, m. sphincter vesicae melemas. Neuron-neuron eferen para simpatis mengambil jalan melalui n. pudendus (S2,3, dan 4) menuju ke sphincter urethra.
}   Pengontrolan berkemih anak-anak mulai umur 3-4 tahun.
URETRA
*    Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.
*    Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:
      Urethra pars Prostatica
      Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra externa)
      Urethra pars spongiosa.
*    Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi.
*    Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:
      Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup.
      Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.
      Lapisan mukosa.
URINE ( AIR KEMIH )
Sifat fisis air kemih, terdiri dari:
*    Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan dan faktor lainnya.
*    Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
*    Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya.
*    Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
*    Berat jenis 1,015-1,020.
*    Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
Komposisi air kemih, terdiri dari:
*    Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.
*    Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak dan kreatinin.
*    Elektrolit,  natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.
*    Pagmen (bilirubin dan urobilin).
*    Toksin.
*    hormon

·        Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang) Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat di pelajari "latih".
·        Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria dan gerak spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna konstriksi.
·        Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi  MIKTURISI (normal: tidak nyeri).
MIKTURISI
Ø Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:
1.    Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila telah tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan mencetuskan tahap ke 2.
2.    adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan kandung kemih.
BAHAN BACAAN
  Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC
  Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC
  Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKIT PA'BO PANGKEP

BUKIT PA'BO KABUPATEN PANGKEP  PROVINSI SULAWESI SELATAN Bukit pa'bo pangkep ini terletak didesa bonto birau kecamatan to...